9.12.21

Lima Bangunan Bersejarah yang Terbuat dari Tengkorak Manusia

 Ezplaydetik - Setiap manusia memiliki tulang dan tengkorak. Namun tidak semua manusia memiliki cukup keberanian untuk berlama-lama melihat tengkorak. Pasalnya tengkorak bakal membuat orang teringat seketika akan kematian dan hal-hal menyeramkan lainnya.

Namun haltersebut tidak menghalangi orang-orang di sejumlah bagian dunia untuk mendirikan bangunan berisi ratusab atau bahkan ribuan tengkorak manusia. Berikut ini adalah contoh bangunan tersebut.

 Kapel Sedlec, Republik Ceko


Kapel Sedlec adalah kapel yang juga dikenal dengan julukan "Gereja Tulang". Bukan hal yang sulit untuk mengetahui dari mana julukan tersebut muncul. Dari luar, kapel yang terletak di kota Kutna Hora ini nampak tidak ada bedanya dengan gereja atau kapel biasa.

Namun begitu pengunjung memasuki kapel ini, mereka bakal langsung disuguhi oleh pemandangan tengkorak dan tulang belulang yang dibuat dari 70ribu kerangka. Sejumlah tulang bahkan ditata sedemikian rupa supaya nampak seperti tirai gantung, pilar, hingga simbol tameng dan mahkota.

Tempat yang kelak menjadi tempat berdirinhya Kapel Sedlec pada awalnya adalah gereja kecil yang dikelilingi makam. Pada abad ke 13, seorang biarawan yang baru saja kembali dari Yerusalem menaburi makam tersebut dengan tanah yang di pungutnya dari Yerusalem.

Sejak itulah, lokasi tersebut menjadi salah satu makam paling ramai di Ceko. Penduduk di Ceko dan sekitarnya beramai-ramai ingin dikuburkan di lokasi Kapel Sedlec. Mereka berharap kalau tanah yang dibawa dari Yerusalem bakal membawa kebaikan bagi arwah mereka kelak.

Saat jumlah mereka yang dikuburkan semakin banyak, Kapel Sedlec pun harus diperbesar berulang kali. Hingga kemudian pada tahun 1870, pengrajin kayu setempat yang bernama Frantisek Rint ditunjuk untuk menata ulang ribuan tulang jenazah yang dimakamkan di sana.

Karena Rint pulalah, Kapel Sedlec memiliki interior yang penuh dengan dekorasi tulang seperti sekarang. Kapel Sedlec sekarang menjadi obyek wisata yang ramai dan dikunjungi oleh 200 ribu orang setiap tahunnya.

Huey Tzompantli, Meksiko


Sebelum kedatangan bangsa Eropa, wilayah cikal bakal Meksiko dihuni oleh suku Aztek. Suku Aztek dikenal sebagai salah satu suku paling ditakuti pada masanya. Pasalnya mereka memiliki kebiasaan untuk berperang dan melakukan ritual pengorbanan manusia. Menurut keyakinan bangsa Aztek, dewa mereka harus diberi makan dengan darah manusia secara rutin supaya matahari bisa tetap bersinar.

Huey Tzompantli adalah saksi bisu mengenai bagaimana brutalnya kehidupan bangsa Aztek di masa lampau. Huey Tzompantli sendiri adalah sebutan untuk bangunan pilar raksasa berdiameter 6 meter di Mexico City yang terbuat dari gumpalan tanah dan tengkorak manusia. Jumlah tengkorak yang ditemukan di Huey Tzompantli dilaporkan mencapai 676 buah. Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah karena belum semua bagian Huey Tzompantli selesai digali.

Hal yang lebih mencengangkan ilmuwan adalah tengkorak-tengkorak tersebut ada yang berasal dari mayat wanita dan anak-anak. Selama ini ilmuwan mengira kalau ritual pengorbanan manusia hanya dilakukan pada kaum pria, khususnya tahanan perang.

Huey Tzompantli berlokasi tidak jauh dari Templo Mayor, kompleks kuil yang terletak di ibukota Kerajaan Aztek dan sekarang menjadi lokasi Mexico City. Keberadaan Huey Tzompantli pertama kali diketahui oleh bangsa Eropa pada abad ke-16 saat rombongan pengelana Spanyol yang dipimpin oleh Hernan Cortes mengunjungi ibukota Kerajaan Aztek.

Capela dos Ossos, Portugal


Evora adalah nama dari sebuah kota yang terletak di Portugal tengah. Kota ini memiliki sejarah yang amat panjang. Pasalnya kota ini diketahui sudah ada sejak era Sebelum Masehi. Sepanjang perjalanan sejarahnya, kota ini berganti dikuasai oleh bangsa Celt, Romawi, Goth, Moor, sebelum kemudian menjadi kota milik bangsa Portugis seperti sekarang.

Di kota ini pula terdapat bangunan yang memiliki kesan indah sekaligus angker. Capela dos Ossos adalah nama dari bangunan tersebut. Jika diterjemahkan dari bahasa Portugis, Capela dos Ossos memiliki makna “Kapel Tulang”. Nama yang asal-usulnya bisa diduga hanya dengan melihat sekilas bangunan ini.

Capela dos Ossos memang dipenuhi oleh tengkorak dan tulang belulang. Dinding dan pilar di bagian dalam kapel ini semuanya dilapisi oleh tengkorak manusia. Jumlah tengkorak yang memenuhi kapel ini diperkirakan mencapai 5.000 lebih.

Meskipun terkesan menyeramkan, ada filosofi tersendiri kenapa Capela dos Ossos dipenuhi oleh tengkorak manusia. Kapel ini pada awalnya dibangun pada abad ke-16 sebagai tempat peribadatan biasa.

Melihat situasi tersebut, para pengelola kapel lantas menawarkan supaya tulang belulang mayat yang sudah dikubur dipindahkan ke Capela dos Ossos dan dipajang di dindingnya. Tujuannya supaya mereka yang mengunjungi kapel ini senantiasa ingat akan kematian sehingga mereka sesudah bakal menjadi lebih taat dalam menjalankan ajaran agamanya.

Choeung Ek, Kamboja


Kamboja adalah negara Asia Tenggara dengan masa lalu yang begitu kelam. Pasalnya di masa lampau, negara ini pernah diperintah oleh kelompok Khmer Merah yang terkenal akan kekejamannya. Diperkirakan ada lebih dari 1 juta orang yang meninggal selama masa pemerintahan Khmer Merah yang berlangsung dari tahun 1975 hingga 1979.

Saking banyaknya korban pembantaian Khmer Merah, banyak mayat yang terpaksa dikuburkan dalam kuburan massal. Saat Khmer Merah sudah tumbang, kuburan massal tersebut digali supaya kerangkanya bisa dikeluarkan.

Bangunan Choeung Ek lantas didirikan sebagai monumen peringatan sekaligus saksi bisu mengenai bagaimana brutalnya kondisi Kamboja saat Khmer Merah masih berkuasa. Choeung Ek sendiri didirikan di atas lokasi tempat ditemukannya 10 ribu mayat korban pembantaian.

Di tempat ini, para pengunjung bisa melihat tengkorak-tengkorak yang dipajang dalam kondisi bertumpuk-tumpuk dalam lemari kayu. Sebagian dari tengkorak tersebut nampak berada dalam kondisi berlubang atau setengah hancur. Sebuah pertanda bahwa para pemilik tengkorak tersebut menjelang kematiannya dibunuh dengan cara yang begitu kejam.

Kapel St. Michael, Austria


Hallstatt adalah nama dari sebuah kota yang terletak di tengah-tengah negara Austria. Di kota ini pulalah, terdapat Kapel St. Michael yang bagian dalamnya dipenuhi oleh tengkorak manusia.

Apa yang membuat tengkorak-tengkorak di kapel ini berbeda dari kapel-kapel lain yang juga menjadi tempat untuk menyimpan tengkorak adalah tengkorak di Kapel St. Michael berada dalam kondisi penuh dengan tulisan dan lukisan kecil. Diperkirakan ada 1.200 tengkorak yang tersimpan di tempat ini, di mana sebanyak 610 di antaranya berada dalam kondisi sudah dilukis.

Kapel St. Michael sudah berdiri sejak abad ke-12. Kapel ini bisa menjadi tempat penyimpanan tengkorak seperti sekarang karena kota Hallstatt tidak memiliki lahan yang cukup untuk menguburkan jenazah.

Tengkorak-tengkorak yang sudah terlanjur dikuburkan kemudian dikeluarkan dan dipindahkan ke Kapel St. Michael. Jika suatu jenazah sudah dikuburkan di Hallstatt, kuburan mereka akan digali kembali 15 tahun kemudian supaya tengkoraknya bisa dipindahkan ke kapel.

Sesudah tengkoraknya dibersihkan, tengkorak yang sudah dikeluarkan dari makamnya kemudian dilukis degan simbol-simbol bertema agama oleh sanak familinya yang masih hidup. Sesudah itu, barulah tengkorak tersebut dipajang secara massal di dalam KapelSt. Michael.

Tidak semua tengkorak berada dalam kondisi sudah dilukis. Karena generasi berikutnya tidak lagi menunjukkan ketertarikan untuk melukis tengkorak dari orang tua atau sanak familinya yang sudah lebih dulu meninggal, sebagian dari tengkorak yang ada di Kapel St. Michael lantas dibiarkan dalam kondisi polos alias tidak dilukis.

No comments:

Post a Comment

Berbagai Brand Lokal di Indonesia

  1. Kerajinan Rotan   Rotan merupakan bahan baku yang bisa dibentuk menjadi berbagai macam hal. Kalau Anda memiliki kreativitas tinggi, u...